KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur
kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun
makalah ini yang berjudul “Transformasi Sosial”, makalah ini disusun guna
memenuhi tugas dari pengajar Pengantar Sosiologi.
Saya haturkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini, karena kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini jika tanpa bantuan setiap pihak, bantuan berupa
materil ataupun segala hal yang dapat membantu dalam makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, karena kami manusia
yang tidak bisa lepas dari kesalahan, kami hanya dapat berusaha untuk mencoba
sedikit lebih baik, karena itu kami akan sangat bisa untuk menampung setiap
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti
bagi pembaca dan setiap kalangan masyarakat sehingga tahu mengenai tentang
transformasi sosial.
Sengkang, November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang………………………………………………………………… 1
B.
Rumusan Masalah……………………………………………………………... 1
C.
Tujuan Penulisan………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Transformasi Sosial……………………………………………………………. 2
B.
Pendidikan…………………………………………………………………….. 10
C.
Informasi & Teknologi………………………………………………………... 12
D.
Transportasi…………………………………………………………………… 16
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………… 20
B.
Saran………………………………………………………………………….. 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah transformasi sosial adalah gabungan
dari dua kata ‘transformasi’ dan ‘sosial’. Transformasi dalam ensiklopedi umum
merupakan istilah ilmu eksakta yang kemudian diintrodusir ke dalam ilmu sosial
dan humaniora, yang memiliki maksud perubahan bentuk dan secara lebih rinci
memiliki arti perubahan fisik maupun nonfisik (bentuk, rupa, sifat, dan
sebagainya). Sementara kata ‘sosial’ memiiliki pengertian, segala sesuatu yang
mengenai masyarakat; kemasyarakatan, dan kedua, suka memperhatikan kepentingan
umum (suka menolong, menderma dan sebagainya).
Sementara dalam penjelasan Agus
Salim, terdapat pembedaan dalam proses perubahan sosial. Dia membagi proses
perubahan sosial menjadi dua; proses reproduksi dan proses transformasi. Proses
reproduksi adalah proses mengulang-ulang, menghasilkan kembali segala hal yang
diterima sebagai warisan budaya dari nenek moyang kita sebelumnya. Dalam hal
ini meliputi bentuk warisan budaya dalam kehidupan sehari-hari meliputi;
material (kebendaan, teknologi), immaterial (non-benda, adat, norma, nilai-nilai).
Sementara proses transformasi adalah suatu proses penciptaan suatu ha yang baru
yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari pemaparan tersebut, meskipun terdapat
perbedaan, penulis mensimpulkan bahwa teori transformasi sosial, disamakan
dengan perubahan sosial, dan perubahan sosial adalah reproduksi dan
transformasi
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana pengaruh transformasi sosial
dalam bidang pendidikan, informasi & teknologi serta transportasi
C. TUJUAN PENULISAN
Agar kita dapat mengetahui
pentingnya transformasi sosial yang berkaitan dengan pendidikan, informasi
& teknologi serta transportasi dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TRANSFORMASI SOSIAL
Perubahan sosial merupakan
perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap
sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat atau
proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial.
Proses
perubahan sosial bisa tediri dari tiga tahap:
- Invensi, yakni proses di mana
ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan
- Difusi, yakni proses di mana
ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial.
- Konsekuensi, yakni
perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat
pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan
atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat
Timbulnya tranformasi sosial bukanlah
tanpa sebab tetapi dipengaruhi oleh ragam faktor. Faktor-faktor yang
menyebabkan adalah timbunan kebudayaan, kontak dengan kebudayaan lain, penduduk
yang heterogen, kekacauan sosial dan perubahan sosial itu sendiri. Dalam transformasi
sosial akan melibatkan penduduk, teknologi, nilai-nilai kebudayaan dan gerakan
sosial. Dalam ensiklopedi nasional Indonesia disebutkan pula, seringkali
istilah transformasi sosial diartikan sama dengan perubahan sosial.
Ø Ciri Transformasi Sosial
Tidak
semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai
perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki
ciri-ciri antara lain :
- Setiap masyarakat tidak akan
berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun
cepat.
- Perubahan yang terjadi pada
lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada
lembaga-lembaga sosial lainnya.
- Perubahan sosial yang cepat
dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara
sebagai proses penyesuaian diri.
- Perubahan tidak dibatasi oleh
bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan
timbal balik yang kuat
Ø Faktor Pendukung dan Penghambat
Transformasi Sosial
Faktor
Pendukung :
Terjadinya suatu proses perubahan pada
masyarakat, diakibatkan adanya faktor yang mendorongnya, sehingga menyebabkan
timbulnya perubahan. Faktor pendorong tersebut menurut Soerjono Soekanto antara
lain:
1.
Kontak dengan kebudayaan lain
Salah
satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion (difusi). Difusi adalah
proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain.
Dengan proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan baru
yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah
diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebar luaskan kepada semua
masyarakat, hingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Proses
difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi memperkaya
dan menambah unsur-unsur kebudayaan yang seringkali memerlukan
perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang lama dengan yang
baru.
2.
Sistem pendidikan formal yang maju
Pada
dasarnya pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk
memberikan wawasan serta menerima hal-hal baru, juga memberikan bagaimana
caranya dapat berfikir secara ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan kepada
individu untuk dapat berfikir secara obyektif. Hal seperti ini akan dapat
membantu setiap manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan
dapat memenuh kebutuhan zaman atau tidak.
3. Sikap menghargai hasil karya
seseorang dan keinginan untuk maju
Bila
sikap itu telah dikenal secara luas oleh masyarakat, maka masyarakat akan dapat
menjadi pendorong bagi terjadinya penemuan-penemuan baru. Contohnya hadiah
nobel, menjadi pendorong untuk melahirkan karya-karya yang belum pernah dibuat.
4.
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
Adanya
toleransi tersebut berakibat perbuatan-perbuatan yang menyimpang itu akan
melembaga, dan akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan
oleh masyarakat.
5. Sistem
terbuka pada lapisan masyarakat
Adanya
system yang terbuka di dalam lapisan masyarakat akan dapat menimbulkan
terdapatnya gerak social vertical yang luas atau berarti member kesempatan
kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Hal seperti ini
akan berakibat seseorang mengadakan identifikasi dengan orang-orang yang
memiliki status yang lebih tinggi. Identifikasi adalah suatu tingkah laku dari
seseorang, hingga orang tersebut merasa memiliki kedudukan yang sama
dengan orang yang dianggapnya memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal ini
dilakukannya agar ia dapat diperlakukan sama dengan orang yang dianggapnya
memiliki status yang tinggi tersebut.
6.
Adanya penduduk yang heterogen
Terdapatnya
penduduk yang memiliki latar belakang kelompok-kelompok social yang
berbeda-beda, misalnya ideology, ras yang berbeda akan mudah menyulut
terjadinya konflik. Terjdinya konflik ini akan dapat menjadi pendorong
perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat.
Faktor Penghambat
Transformasi Sosial
Faktor-faktor yang dapat menghambat
perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, antara lain:
- Kurang berhubungan dengan
masyarakat lain, masyarakat yang kurang memiliki hubungan dengan masyarakat
lain umumnya adalah masyarakat terasing atau terpencil. Dengan keadaan
seperti itu, mereka tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang
terjadi pada masyarakat lain
- Perkembangan ilmu
pengetahuan yang terlambat, keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan
disuatu kelompok masyarakat dapat disebabkan karena masyarakat tersebut
berada diwilayah yang terasing, sengaja mengasingkan diri atau lama
dikuasai (dijajah) oleh bangsa lain sehingga mendapat
pembatasan-pembatasan dalam segala bidang
- Sikap masyarakat yang
sangat tradisional, suatu sikap yang mengagungkan tradisi lama serta
anggapan bahwa tradisi tidak dapat diubah akan sangat menghambat jalannya
proses perubahan, keadaan tersebut akan menjadi lebih kritis apabila
masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif.
- Adanya kepentingan-kepentingan
yang telah tertanam kuat, dalam suatu masyarakat selalu terdapat
kelompok-kelompok yang menikmati kedudukan tertentu
- Rasa takut akan terjadi
kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada, integrasi sosial mempunyai
derajat yang berbeda.
- Prasangka pada
hal-hal baru atau asing (sikap tertutup), terdapat pada masyarakat yang
pernah dijajah oleh bangsa-bangsa asing, mereka menjadi sangat curiga
terhadap hal-hal yang datang dari luar sebab memiliki pengalaman pahit
sebagai bangsa yang pernah dijajah, umumnya unsur-unsur baru yang masuk
berasal dari dunia barat.
Ø Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses yang meliputi bentuk
keseluruhan aspek kehidupan masyarakat. Menurut pengamatan, perubahan sosial
telah menjadi titik kajian beragam ilmu yang sifatnya lintas disiplin.
Perubahan sosial adalah masalah teori-teori sosial yang dipakai untuk menerangi
fenomena perubahan sosial secara sepihak.
Perubahan
sosial menggambarkan suatu proses perkembangan masyarakat. Pada satu sisi
perubahan sosial memberikan suatu ciri perkembangan atau kemajuan (progress)
tetapi pada sisi yang lain dapat pula berbentuk suatu kemunduran (regress).
Perubahan sosial dapat terjadi oleh karena suatu sebab yang bersifat alamiah
dan suatu sebab yang direncanakan. Perubahan sosial yang bersifat alamiah
adalah suatu perubahan yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri.
Sedangkan perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi
karena adanya suatu program yang direncanakan, seringkali berbentuk intervensi,
yang bersumber baik dari dalam ataupun dari luar suatu masyarakat
Ø Macam-macam Konsep Perubahan Sosial
1. Konsep Kemajuan Sosial
Reformasi pada abad ke 16 menghasilakan perubahan di bidang religi dan organisasi yang menimbulkan banyak perubhan. Condorent memberikan gambaran bahwa masyarakat dapat meningkatkan hubungan sosial dan mengembangkan teknologi, walaupun pihak kerajaan berusaha menentangnya. Dia berpendapat bahwa pada abad ke 18 perubhan memang diinginkan, sedangkan pada abad 19 perubhan selain diinginkan juga tidak teratur. Hal ini merupkan hasil pemikiran intelektulisme Perancis dan Inggris. Pada abad 18 Condorent memberikan gambaran bahwa masyarakat dapat meningkatkan interaksi sosial seperti mengembangkan teknologi. Sedangkan p[ada abad ke 19 perubahan berdasrkan asumsi yang dikemukakan oleh Saint Simon dengan gagasan sosialis dan mengalami modifikasi dan diterjemahkan dengan tindakan setelah revolusi Rusia.
Gagasan kemajuan sosial, menimbulkan keretakan yang tajam dengan pemikiran sosialis yang banyk dianut pada pertengahan abad ke 19 yang dikenal sebgai inovasi ideologi. Hali tersebut terkit dengan gagasan tradisional yang dipropagandakan pihak gereja bahwa kehidupn di dunia adalah penderitaan setelah menerima hukumn Tuhan diturunkan dari surga. Sedangkan gagasan kemajuan sosial berbeda bahwa kehidupan manusia ditemukn oleh manusia sendiri. Manusia membentuk masyarakat dan berusaha memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Gagasan kemjun menyangkut banyk spek, seperti rencana politik dan kehidupan yang lebih baik.
a. Evolusionisme
Gagasan memungkinkan masyarakat untuk berkembang melalui upaya yang hati-hati dalam satu bentuk atau yang lain dan mencakup berbgi segmen masyarakat seperti yang kita temukan saat ini. Hal ini merupakan basis ideoloi pada berbagai upaya reformasi sosial, hukum dan lainnya. Comte sebagai “bapak” sosiologi melengkapi konsep kemajuan sosial bahwa setiap masyarakat harus berkembang dari tahap teologi sampai tahap ilmiah. Masyarakat barat setelah mengenal sosiologi dapat mencapai tingkat pemikiran ilmiah, sehingga dapat menyusun sistem pengembangan kehidupan sosial.
Reformasi pada abad ke 16 menghasilakan perubahan di bidang religi dan organisasi yang menimbulkan banyak perubhan. Condorent memberikan gambaran bahwa masyarakat dapat meningkatkan hubungan sosial dan mengembangkan teknologi, walaupun pihak kerajaan berusaha menentangnya. Dia berpendapat bahwa pada abad ke 18 perubhan memang diinginkan, sedangkan pada abad 19 perubhan selain diinginkan juga tidak teratur. Hal ini merupkan hasil pemikiran intelektulisme Perancis dan Inggris. Pada abad 18 Condorent memberikan gambaran bahwa masyarakat dapat meningkatkan interaksi sosial seperti mengembangkan teknologi. Sedangkan p[ada abad ke 19 perubahan berdasrkan asumsi yang dikemukakan oleh Saint Simon dengan gagasan sosialis dan mengalami modifikasi dan diterjemahkan dengan tindakan setelah revolusi Rusia.
Gagasan kemajuan sosial, menimbulkan keretakan yang tajam dengan pemikiran sosialis yang banyk dianut pada pertengahan abad ke 19 yang dikenal sebgai inovasi ideologi. Hali tersebut terkit dengan gagasan tradisional yang dipropagandakan pihak gereja bahwa kehidupn di dunia adalah penderitaan setelah menerima hukumn Tuhan diturunkan dari surga. Sedangkan gagasan kemajuan sosial berbeda bahwa kehidupan manusia ditemukn oleh manusia sendiri. Manusia membentuk masyarakat dan berusaha memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Gagasan kemjun menyangkut banyk spek, seperti rencana politik dan kehidupan yang lebih baik.
a. Evolusionisme
Gagasan memungkinkan masyarakat untuk berkembang melalui upaya yang hati-hati dalam satu bentuk atau yang lain dan mencakup berbgi segmen masyarakat seperti yang kita temukan saat ini. Hal ini merupakan basis ideoloi pada berbagai upaya reformasi sosial, hukum dan lainnya. Comte sebagai “bapak” sosiologi melengkapi konsep kemajuan sosial bahwa setiap masyarakat harus berkembang dari tahap teologi sampai tahap ilmiah. Masyarakat barat setelah mengenal sosiologi dapat mencapai tingkat pemikiran ilmiah, sehingga dapat menyusun sistem pengembangan kehidupan sosial.
b. Neo Evolusionisme
Ide tentang perubahan sosial sebagai sesuatu yang normal dan tidak dapat dielakkan perubahan dari buruk ke baik dan dari baik ke lebih baik merupakan warisan intelektual yang tak dapat dihilangkan oleh ahli sosiologi modern. Lester F. Ward memadukan positivisme Comte dengan Darwinisme dan kepercayaan tradisional Amerika pada keuntungan sosial pendidikan sekolah luar negeri untuk menghasilkan konsep kemajun sosial. Ward percya bahwa aplikasi ilmu pengetahuan terjadi melalui tingkah laku yang rasional pada anggota masyarakat, sehingga dia dianggap sebagai bapak teori pendidikan. Ward adalah satu-satunya ahli sosiologi Amerika yang terkenal membuat konsep evolusioner sebagai perhatian utamanya.
2. Konsep Sosialistik Mengenai Perubahan
Evolusionisme cenderung mendominasi pikiran sosial abad 19 sampai abad ini; tetapi hal trsebut sering kali digabungkan dengan konsep kemajuan melalui tindakan sosial yang rasional untuk membenarkan suatu bentuk program reformasi.
a. Anarkisme
Para reformer dan pemikir Perancis mengembangkan ide bahwa penghalang kemajuan sosial adalah pemerintah. Kemajuan hanya dapat terjadi apabila pemerintah dihilangkan; akibat yang ditimbulkan adalah anarki. Tujuan mereka adalah pencapaian masyarakat utopia.
b. Marxisme
Karl Mark berada secara langsung dalam tradisi evolusioner. Dia menganggap pemerintah yang mengendalikan kaum kapitalis. Bagi Marx, perubahan sosial hanyalah sarana untuk mencapai stabilitas sosial pada tingkat utopia.
c. Sosialisme fabian
Teori sosialis Fabian paling dekat dengan teori Marxisme. Mereka berpendapat bahwa transisi dari kapitalisme ke sosialisme dilakukan secara bertahap dan sepotong-potong.
d. Reformisme Moralistik
Penganut reformasi ini memiliki keyakinan pada kekuatan kelompok minoritas yang terorganisasikan untuk melakukan perubahan sosial. Mereka juga memiliki dasar moral yang membenarkan pergerakan tersebut. Pergerakan ini berpusat di greja, tetapi tetap berada di luar arena perselisihan sosial yang terorganisasikan. Pergerakan ini jarang terpikirkan hasilnya dan bahkan menimbulkan masalah yang lebih besar dari yang mereka pecahkan.
Ide tentang perubahan sosial sebagai sesuatu yang normal dan tidak dapat dielakkan perubahan dari buruk ke baik dan dari baik ke lebih baik merupakan warisan intelektual yang tak dapat dihilangkan oleh ahli sosiologi modern. Lester F. Ward memadukan positivisme Comte dengan Darwinisme dan kepercayaan tradisional Amerika pada keuntungan sosial pendidikan sekolah luar negeri untuk menghasilkan konsep kemajun sosial. Ward percya bahwa aplikasi ilmu pengetahuan terjadi melalui tingkah laku yang rasional pada anggota masyarakat, sehingga dia dianggap sebagai bapak teori pendidikan. Ward adalah satu-satunya ahli sosiologi Amerika yang terkenal membuat konsep evolusioner sebagai perhatian utamanya.
2. Konsep Sosialistik Mengenai Perubahan
Evolusionisme cenderung mendominasi pikiran sosial abad 19 sampai abad ini; tetapi hal trsebut sering kali digabungkan dengan konsep kemajuan melalui tindakan sosial yang rasional untuk membenarkan suatu bentuk program reformasi.
a. Anarkisme
Para reformer dan pemikir Perancis mengembangkan ide bahwa penghalang kemajuan sosial adalah pemerintah. Kemajuan hanya dapat terjadi apabila pemerintah dihilangkan; akibat yang ditimbulkan adalah anarki. Tujuan mereka adalah pencapaian masyarakat utopia.
b. Marxisme
Karl Mark berada secara langsung dalam tradisi evolusioner. Dia menganggap pemerintah yang mengendalikan kaum kapitalis. Bagi Marx, perubahan sosial hanyalah sarana untuk mencapai stabilitas sosial pada tingkat utopia.
c. Sosialisme fabian
Teori sosialis Fabian paling dekat dengan teori Marxisme. Mereka berpendapat bahwa transisi dari kapitalisme ke sosialisme dilakukan secara bertahap dan sepotong-potong.
d. Reformisme Moralistik
Penganut reformasi ini memiliki keyakinan pada kekuatan kelompok minoritas yang terorganisasikan untuk melakukan perubahan sosial. Mereka juga memiliki dasar moral yang membenarkan pergerakan tersebut. Pergerakan ini berpusat di greja, tetapi tetap berada di luar arena perselisihan sosial yang terorganisasikan. Pergerakan ini jarang terpikirkan hasilnya dan bahkan menimbulkan masalah yang lebih besar dari yang mereka pecahkan.
3. Teori Perubahan Siklus
Evolusionis termasuk Marx menampilkan fakta-fakta yang dipilih dari perkembangan sejarah atau untuk membedakan antara masyarakat primitif dengan masyarakat barat yang kontemporer. Tingkat perubahan sosial sangat berbeda dari masyarakat ke masyarakat yang lain, dari waktu ke waktu dalam masyarakat tertentu. Demikian juga arah perubahan yang terjadi juga berbeda-beda.
4. Teori Sejarah
Antitesis terhadap teori bahwa perubahan sosial menuju ke arah kesempurnaan adalah kuno dan menimbulkan ide bahwa perubahan sosial tidak menuju kesempurnaan tetapi menuju kepunahan. Muncul dan menurunnya peradaban dimasa lalu dapat disamakan dengan siklus hidup, manusia lahir, tumbuh dewasa, tua dan mati. Teori dapat didiskreditkan oleh berbagai bukti yang mendasarinya, karena catatan sejarah mengindikasikan bahwa peradaban naik turun, tetapi dengan cara yang tidak konsisten, memiliki banyak tempat dan bagian dalam setiap peradaban.
5. Teori Partikularistik dariPerubahan Sosial
Mereka menggambarkan bahaya dalam analisis perubahan sosial, yaitu menerapkan konsep sebab dan akibat yang sederhana yang secara ilmiah tidak dapat dipertahankan.
a. Difusionisme
Dalam beberapa periode sejarah suatu masyarakat mempertahankan suatu bentuk dominasi budaya terhadap banyak budaya lain, biasanya dengan memberikan ide baru, alat dan bentuk organisasi. G.Elliot Smith menyimpulkan bahwa penemuan masyarakat Mesir pada tahun 3000 SM merupakan penyebab perubahan sosial di berbagai masyarakat dunia, bahwa apa yang ditemukan masyarakat Mesir tersebar (diffused) ke masyarakat lain dan oleh mereka.
b. Determinisme Geografis
Terdapat kepercayaan bahwa masyarakat yang hidup di belahan utara memiliki karakter keras dan kuat dan sebaliknya di belahan selatan memiliki karakteristik yang tenang, cenderung agak malas. Hasilnya adalah teori inklusif mengenai determinisme geografis.
c. Determinisme Biologis
Inti dari determinisme biologis adalah asumsi bahwa masyarakat dunia dibagi menjadi ras-ras, kelompok-kelompok yang berbeda secara biologis, bahwa ras memiliki kemampuan yang berbeda untuk mengembangkan dan memelihara kehidupan sosial, dan bahwa bentuk dan kualitas kehidupan sosial, dan bahwa bentuk dan kualitas kehidupan sosial yang mengarahkan masyarakat merupakan indikator dari kualitas rasial masyarakat itu.
6. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial
Pada permulaan abad ini pembentukan sistem interpretasi perubahan sosial berlaku; dan kegagalan para filosof sosial untuk menghasilkan konsep ilmiah yang dapat dilaksanakan sebagian bertanggung jawab atas ketertinggalan pendekatan historis untuk perubahan sosial dan studi sosiologi tentang perubahan itu sendiri.
a. Asimilasi
Asimilasi adalah mengembangkan sikap-sikap yang sam, walaupun kadang-kang bersifat emosional bertujuan mencapai kesatuan atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi sehingga dua kelompok yang berasimilasi akan menghilangkan perbedaan diantara mereka. Seseorang yang berasimilasi terhadap suatu kelompok tidak akan membedakan dirinya dengan para anggota kelompok tersebut.
Proses yang dilalui para imigran di Amerika untuk mengambil alih adat, cara, nilai dan sebagainya dari masyarakat Amerika disebut asimilasi.
Pada permulaan abad ini pembentukan sistem interpretasi perubahan sosial berlaku; dan kegagalan para filosof sosial untuk menghasilkan konsep ilmiah yang dapat dilaksanakan sebagian bertanggung jawab atas ketertinggalan pendekatan historis untuk perubahan sosial dan studi sosiologi tentang perubahan itu sendiri.
a. Asimilasi
Asimilasi adalah mengembangkan sikap-sikap yang sam, walaupun kadang-kang bersifat emosional bertujuan mencapai kesatuan atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi sehingga dua kelompok yang berasimilasi akan menghilangkan perbedaan diantara mereka. Seseorang yang berasimilasi terhadap suatu kelompok tidak akan membedakan dirinya dengan para anggota kelompok tersebut.
Proses yang dilalui para imigran di Amerika untuk mengambil alih adat, cara, nilai dan sebagainya dari masyarakat Amerika disebut asimilasi.
b. Ekologi sosial
Para ahli ekologi sosial menerapkan konsep ekologi pada studi tentang hubungan spasial berbagai kelas dalam populasi perkotaan, masing-masing kelas di anggap setara dengan spesies tanaman atau hewan. Gagal mengetahui bahwa perubahan sosial merupakan fenomena yang kompleks dan tidak pasti yang tidak dapat dijelaskan dari segi yang setara dengan ilmu fisika atau biologi.
c. Ketertinggalan sosial
Dengan kemajuan teknologi terjadi gangguan pada tatanan sosial yang ada, sehingga menimbulkan ketegangan antara teknik baru dengan berbagai aspek organisasional dari sistem sosial. Hasilnya adalah ketertinggalan sosial, yaitu ketidak seimbangan antara teknologi baru dengan organisasi sosial yang lama. Inti dari teori Ogburn adalah ide bahwa perubahan pertama kali terjadi dalam teknologi bahan.
d. Akselerasi budaya
Hart menyimpulkan bahwa perubahan sosial bersifat linear dan akseleratif (cepat), dan bahwa arah perubahan menuju peningkatan efisiensi dan efektivitas. Kesalahan dasar Hart adalah menggunakan kriteria kuantitatif sebagai indikator tingkat perubahan dalam struktur masyarakat. Dengan data kuantitatif dia menarik kesimpulan sifat dari elemen masyarakat, tidak hanya sifat tentang karakteristik teknologi tetapi juga karakteristik ideologi dan organisasi.
Para ahli ekologi sosial menerapkan konsep ekologi pada studi tentang hubungan spasial berbagai kelas dalam populasi perkotaan, masing-masing kelas di anggap setara dengan spesies tanaman atau hewan. Gagal mengetahui bahwa perubahan sosial merupakan fenomena yang kompleks dan tidak pasti yang tidak dapat dijelaskan dari segi yang setara dengan ilmu fisika atau biologi.
c. Ketertinggalan sosial
Dengan kemajuan teknologi terjadi gangguan pada tatanan sosial yang ada, sehingga menimbulkan ketegangan antara teknik baru dengan berbagai aspek organisasional dari sistem sosial. Hasilnya adalah ketertinggalan sosial, yaitu ketidak seimbangan antara teknologi baru dengan organisasi sosial yang lama. Inti dari teori Ogburn adalah ide bahwa perubahan pertama kali terjadi dalam teknologi bahan.
d. Akselerasi budaya
Hart menyimpulkan bahwa perubahan sosial bersifat linear dan akseleratif (cepat), dan bahwa arah perubahan menuju peningkatan efisiensi dan efektivitas. Kesalahan dasar Hart adalah menggunakan kriteria kuantitatif sebagai indikator tingkat perubahan dalam struktur masyarakat. Dengan data kuantitatif dia menarik kesimpulan sifat dari elemen masyarakat, tidak hanya sifat tentang karakteristik teknologi tetapi juga karakteristik ideologi dan organisasi.
7.Sosiologi dan perubahan sosial.
Para sosiolog Amerika mengatakan bahwa kekuatan yang membuat perubahan social semuanya berada pada masa sekarang, sehingga melalui studi masa kini, segala sesuatunya akan diketahui masa lalu dan masa depan. Evolusionis abad 19 berasumsi bahwa perubahan social terjadi melalui proses yang di bangun masyarakat secara melekat. Berbeda dengan para soaiolog abad 20 yang menganggap penemuan sebagai bukti masyarakat menghasilkan inovasi dan muncul sebagai produk sosial.
B.
PENDIDIKAN
Pendidikan
adalah upaya yang sadar dilakukan untuk meningkatkan kemampuan individu agar
dapat menentukan kehidupan secara mandiri. Definisi pendidikan sangat
dipengaruhi oleh berbagai pola pikir dan paradigma yang dianut, karena dengan
paradigma tersebut seseorang akan mengikuti teori dan menerapkan dalam
kehidupan keseharian. Contohnya antara penganut paradigma “positivisme” dan
“subjektivis”. Paradigma “positivisme” mengembangkan teori pendidikan
behavioris yang menekankan bahwa perilaku manusia dapat diatur dan dikendalikan
dengan menberikan pelatihan. Paradigma “subjektivis” mengembangkan teori
humanisnya agar pere peserta didik dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan
potensi yang dimilikinya.
Definisi pendidikan diartikan menurut paham atau aliaran yang mereka anut. Analisis terhadap sistem pendidikan dapat dilakuakn dari in-put, proses, out-put dan out-come. In-put sangat menetukan proses pendidikan, dan proses akan menentukan out-put pendidikan. Out-come berpengaruh terhadap perubahan sosial yang akan terjadi.
Pendidkan memiliki andil besar ndalam kehiduapan manusia, oleh sebab itu berikut ini fungsi pendidikan yang berhungan dengan perbahan sosial di masyarakat, yaitu:
1) Fungsi pendidikan sebagai perubahan sosial.
Pada fungsi ini pendidikan berperan sebagai pencetak penemu-penemu baru dengan hasil temuan mereka akan mempengaruhi kebudayaan masyarakat sehingga mengakibatkan perubahan sosial yang cukup menyeluruh. Contohnya, penemuan komputer, rice cooker, pesawat terbang, televisi, listrik generator, diessel dan sebagainya.
2) Fungsi memindahkan nilai-nilai budaya (trasformasi kebudayaan).
Pendidikan dapat dirumuskan sebagai proses kegiatan yang direncanakan untuk memindahkan pengetahuan, sikap, nilai-nilai,serta kemampuan-kemapuan mental lainnya dari satu generasi ke generasi lebih muda, seperti proses interaksi guru dan murid di kelas dan sekolah ataupun di kelompok-kelompok warga belajar serta keluarga.
3) Fungsi mengembangkan dan memantapkan hubungan-hubungan sosial.
Fungsi ini membentuk peserta didik lebih mengetahui, memahami dan mengerti kelompok-kelompok sosial yang ada di lingkungan sosial mereka. Dalam proses ini yang lebih berperan adalah pendidikan nonformal dan informal, tetapi pendidikan formal juga mempengaruhi sebagai wadah pengembangan secara akademis.
1. Pendidikan sebagai suatu sistem
UndangUndang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalPasal 11 ayat 1, yang menjelaskan bahwa pendidikan dilaksanakan melalui 3 jalur yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal,dan pendidikan informal dimana ketiga jalur tersebut saling melengkapi dan meperkaya. Sistem pendidikan di Indonesia terbagi atas tiga jalur dengan masing-masing jalur memiliki sistem tersendiri, yaitu:
a). Pendidikan formal adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan melalui sistem persekolahan yang memiliki ciri-ciri antara lain terstruktur secara mapan, kurikulum diatur secara nasional, memiliki jenjang yang mengikat, memiliki aturan yang ketat dalam prosedur penerimaan murid baru (rekrutmen warga belajar), memiliki tata tertib yang ketat dalam proses belajarnya.
Definisi pendidikan diartikan menurut paham atau aliaran yang mereka anut. Analisis terhadap sistem pendidikan dapat dilakuakn dari in-put, proses, out-put dan out-come. In-put sangat menetukan proses pendidikan, dan proses akan menentukan out-put pendidikan. Out-come berpengaruh terhadap perubahan sosial yang akan terjadi.
Pendidkan memiliki andil besar ndalam kehiduapan manusia, oleh sebab itu berikut ini fungsi pendidikan yang berhungan dengan perbahan sosial di masyarakat, yaitu:
1) Fungsi pendidikan sebagai perubahan sosial.
Pada fungsi ini pendidikan berperan sebagai pencetak penemu-penemu baru dengan hasil temuan mereka akan mempengaruhi kebudayaan masyarakat sehingga mengakibatkan perubahan sosial yang cukup menyeluruh. Contohnya, penemuan komputer, rice cooker, pesawat terbang, televisi, listrik generator, diessel dan sebagainya.
2) Fungsi memindahkan nilai-nilai budaya (trasformasi kebudayaan).
Pendidikan dapat dirumuskan sebagai proses kegiatan yang direncanakan untuk memindahkan pengetahuan, sikap, nilai-nilai,serta kemampuan-kemapuan mental lainnya dari satu generasi ke generasi lebih muda, seperti proses interaksi guru dan murid di kelas dan sekolah ataupun di kelompok-kelompok warga belajar serta keluarga.
3) Fungsi mengembangkan dan memantapkan hubungan-hubungan sosial.
Fungsi ini membentuk peserta didik lebih mengetahui, memahami dan mengerti kelompok-kelompok sosial yang ada di lingkungan sosial mereka. Dalam proses ini yang lebih berperan adalah pendidikan nonformal dan informal, tetapi pendidikan formal juga mempengaruhi sebagai wadah pengembangan secara akademis.
1. Pendidikan sebagai suatu sistem
UndangUndang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalPasal 11 ayat 1, yang menjelaskan bahwa pendidikan dilaksanakan melalui 3 jalur yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal,dan pendidikan informal dimana ketiga jalur tersebut saling melengkapi dan meperkaya. Sistem pendidikan di Indonesia terbagi atas tiga jalur dengan masing-masing jalur memiliki sistem tersendiri, yaitu:
a). Pendidikan formal adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan melalui sistem persekolahan yang memiliki ciri-ciri antara lain terstruktur secara mapan, kurikulum diatur secara nasional, memiliki jenjang yang mengikat, memiliki aturan yang ketat dalam prosedur penerimaan murid baru (rekrutmen warga belajar), memiliki tata tertib yang ketat dalam proses belajarnya.
b). Pendidikan nonformal adalah lembaga pendidikan di luar sistem persekolahan merupakan jalur penyelenggaraan pendidikan yang berbeda dengan pendidikan persekolahan. Jalur penyelenggara pendidikan nonformal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tidak terlalu ketat sistem pembelajaran, baik dari segi
waktu, kurikulum, fasilitator, sumber belajar maupun tempat pembelajaran.
2. Kurikulum diusahakan dapat sesuai dengan kebutuhan
balajar.
3. Fasilitator dan sumber belajar diusahakan yang tersedia
di lingkungan sekitar.
4. Pengaturan waktu disesuaikan dengan waktu luang warga
belajar.
5. Tempat belajar disesuaikan tempat kedekatan warga
belajar.
c). Pendidikan informal adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga dan berbagai satuan yang ada di masyarakat sesuai dengan kebutuhan belajar masyarakat. Pendidikan informal memiliki ciri lebih fleksibel dibanding jalur pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Contohnya; pendidikan dalam keluarga dapat menyelenggarakan pendidikan sendiri di dalam keluarganya sesuai kebutuhan belajar yang dirumuskan dalam keluarga tersebut berdasarkan filosofi dan pendangan hidupnya.
2. Wajib Belajar 9 Tahun
a. Pengertian Pendidikan Dasar 9 Tahun
Yang dimaksud dengan pendidikan dasar menurut UU no. 2/89 ialah pendidikan yang lamanya 9 tahun, yang diselenggarakan selama 6 tahun di sekolah dasar dan 3 tahun di SLTP atau satuan pendidikan yang sederajat. Dalam pembukaan UUD 1945 tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan tersebut dioperasionalkan dalam GBHN setiap lima tahun sekali dan rumusannya antara lain sebagai berikut: tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cita-cita tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri. Sedangkan dalam UU RI no. 20/2003 tujuan pendidikan dalam perkembangannya adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Yang dimaksud dengan pendidikan dasar menurut UU no. 2/89 ialah pendidikan yang lamanya 9 tahun, yang diselenggarakan selama 6 tahun di sekolah dasar dan 3 tahun di SLTP atau satuan pendidikan yang sederajat. Dalam pembukaan UUD 1945 tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan tersebut dioperasionalkan dalam GBHN setiap lima tahun sekali dan rumusannya antara lain sebagai berikut: tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cita-cita tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri. Sedangkan dalam UU RI no. 20/2003 tujuan pendidikan dalam perkembangannya adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
C. INFORMASI & TEKNOLOGI
1. Pengertian Teknologi
Istilah “teknologi” berasal dari
“techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi
dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri
menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat
atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Definisi teknologi yang lain diberikan
oleh Rias Van Wyk “Technology is a “set of means” created by people to
facilitate human endeavor”. Dari definisi tersebut, ada beberapa esiensi yang
terkandung yaitu :
Teknologi
terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir,
Teknologi merupakan kreasi dari manusia,
Teknologi merupakan himpunan dari
pikiran (set of means)
Teknologi bertujuan untuk memfasilitasi
human endeavor (ikhtiar manusia)
Dari definisi di atas, ada 3 (tiga)
entitas Yang terkandung dalam teknologi yaitu, Skill (Keterampilan),
Algorithnia (Logika berfikir) dan hardware (Perangkat Keras).
2. Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi biasa
disebut TI, IT (Information Technology) atau Infotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah
diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya :
Haag den Keen (1996), Teknologi
Informasi adalah seperangkat alat yang membantuAnda bekerja dengan informasi
dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan denganpemrosesan informasi.
Martin (1999), Teknologi Informasi tidak
hanya terbatas pada teknologi komputer(perangkat keras atau lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpaninformasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Williams dan Swayer (2003), Teknologi
Informasi adalah teknologi yangmenggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Dari definisi diatas terlihat bahwa
teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa
tekologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi.Dengan kata lain, yang
disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi.
Kemajuan teknologi informasi
ternyata memiliki dampak secara psikologis baik positif maupun negatif. dampak
psikologis positif yang dapat diperoleh antara lain adanya keterbukaan diri
yang tidak terbatas yang berguna untuk memenuhi kebutuhan afiliasi seseorang,
memperoleh validasi sosial, meningkatkan kontrol sosial, meraih
pengklarifikasian diri, dan melatih pengekspresian diri.
Akan
tetapi, keterbukaan diri dalam dunia maya juga memiliki dampak negatif yaitu
berkurangnya aspek privasi dalam diri seseorang khususnya remaja. padahal
privasi memiliki fungsi untuk mengembangkan identitas pribadi, melakukan
evaluasi diri, dan membantunya mengembangkan dan mengelola perasaan otonomi
diri (personal autonomy). Otonomi ini meliputi perasaan
bebas, kesadaran memilih dan kemerdekaan dari pengaruh orang lain.
Selain 2 aspek psikologis diatas,
dampak lain yang dapat muncul akibat kemajuan teknologi informasi adalah bisa
terjadi kurangnya kontak sosial di dunia nyata karena seseorang khusunya remaja
lebih senang untuk berinteraksi melalui dunia maya.
Walaupun begitu bukan berarti kita
menghentikan penggunaan teknologi dalam pendidikan dan kehidupan kita. Namun,
yang penting dari teknologi pendidikan adalah bukan dari aspek teknologinya,
tetapi dari aspek pendidikannya. Teknologi hanyalah sebagai sarana pendukung
dari terlaksananya pendidikan yang lebih baik. Sehingga menjadikan teknologi
sebagai motivator bagi kita untuk lebih berprestasi dimasa yang akan datang.
Dampak
dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang:
-
Bidang Informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi
telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan
dampak positipnya antara lain:
a) Siswa khusunya remaja akan lebih
cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian
manapun melalui internet
b) Kita dapat berkomunikasi dengan
teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone
Disamping keuntungan-keuntungan yang
kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga
untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a) Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di
internet yang bisa disalah gunakan remaja untuk tujuan tertentu
b) Kecemasan teknologi, Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat
teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan
berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi
karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
-
Bidang Sosial dan Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita
lihat :
a) Kemerosotan moral di kalangan warga
masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan
ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan
material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam
materi tetapi miskin dalam rohani”.
b) Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti
gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan
sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat
lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja
dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian,
corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
c) Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran komputer pada
kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi
keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi
siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting
(IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya
sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi
peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet
sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin
banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui
program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan
teman dan orang asing kapan saja.
-
Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat
penting dalam bidang pendidikan antara lain :
a) Munculnya metode-metode
pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
b) Sistem pembelajaran tidak harus
melalui tatap muka
c) Siswa dapat mengakses bahan
pelajaran dengan mudah tanpa harus membeli atau mencarinya dari perbagai buku.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk
menghindari penyalahgunaan teknologi komunikasi, antara lain:
a) Gunakan teknologi yang anda kuasai
untuk menjalin hubungan yang lebih intents dengan teman atau orang-orang yang
sebelumnya telah anda kenal didunia nyata. Jangan terobsesi untuk mencari
teman-teman baru di Facebook, twitter , atau sosial media yang lain vkarena
kecenderungan yang terjadi, mereka yang hanya anda kenal didunia maya tidak
akan memberikan nilai persahabatan yang mutualisme atau saling mensupport
antara satu dan yang lain didunia nyata.
b) Jika anda ingin mencari teman-teman yang baru didunia maya, carilah
komunitas positif yang sering melakukan pertemuan di dunia nyata atau biasa
dikenal dengan istilah kopdar atau kopi darat. Komunitas seperti inilah yang
benar-benar akan mengasah kemampuan komunikasi anda karena komunitas-komunitas
ini seringkali memberikan kita inspirasi dan dukungan yang optimal pada
kehidupan anda.
c) Menolak ajakan teman untuk menyimpan maupun melihat hal-hal yang
meyangkut pornoaksi dan pornografi.
d) Tidak membawa handphone ke
sekolah atau mematikan handphone saat pelajaran berlangsung agar tidak
mengganggu konsentrasi belajar.
e) Ketika berada dirumah sebaiknya mengatur waktu sebaik-baiknya antara
belajar dan memanfaatkan teknologi komunikasi, seperti handphone, internet, dan
lain-lain
f) Menghindari mengakses situs porno atau mendownload konten-konten
porno
g) Memanfaatkan teknologi komunikasi seperlunya.
D. TRANSPORTASI
1. Deskripsi
Transportasi
Transportasi berasal
dari bahasa Latin, yaitu Transportare, dimana trans berarti
seberang atau sebelah lain, dan portare berarti mengangkut
atau membawa. JadiTransportasi adalah
pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau
mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.
Menurut Abbas Salim
(1993), Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan
penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dimana dalam transportasi terdapat
dua unsur penting yaitu:
a) Pemindahan
atau pergerakan.
b) Secara
fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain.
Sedangkan menurut Rustian
Kamaludin (1986), Transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu
barang dari suatu tempat ke tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu
merupakan suatu pergerakan pemindahan barang-barang atau manusia dari
suatu tempat ke tempat yang lain.
Pemindahan barang dan manusia dengan
angkutan adalah bertujuan untuk meningkatkan kan atau menciptakan
nilai ekonomi dari suatu barang, dengan demikian pengangkutan dilakukan karena
nilai suatu barang lebih tinggi di tempat tujuan dari pada tempat asalnya.
Secara umum, transportasi
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1) Transportasi Darat, seperti: mobil, kereta api, sepeda motor, sepeda, becak, bajaj, bemo,helicak, delman dan sepeda motor listrik.
2) Transportasi
Laut, seperti: kapal, feri dan sampan.
3) Transportasi
Udara , seperti: pesawat terbang.
Transportasi udara merupakan
transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena
memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat
transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya, seperti:
pesawat terbang. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah
tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan
pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai
transportasi mereka.
2. Manfaat Perkembangan IPA Dan Teknologi (IPTEK)
Terhadap Transportasi
Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi
oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan. Sistem jaringan transportasi dapat dilihat
dari segi efektivitas, dalam arti selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu,
kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu,
nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi serta dari segi efisiensi
dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan
sistem transportasi.
Kemajuan IPA dan teknologi sangat besar
kaitannya dengan transportasi, dengan adanya kemajuan tersebut akan
memudahkan manusia untuk melakukan perjalanan, baik melalui darat, laut maupun
udara. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian
dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan
manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri
akan kenyataan bahwa iptek juga mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia.
3.
Dampak Perkembangan IPA Dan Teknologi
(IPTEK) Terhadap Transportasi
1) Dampak
Positif
Dengan
diterapkanya Ilmu pengetahuan dan teknologi banyak kemudahan dan keefesiensian
dalam beraktivitas termasuk dalam bidang transportasi. Saat ini perbedaan
tempat atau wilayah bukan kendala untuk dapat bertemu dan berbagi lagi, karena
iptek telah memberikan berbagai macam kemudahan bagi manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari dan membuat semuanya menjadi praktis.
Demikian
juga dengan jangkauan wilayah dengan teknologi modern, orang dapat membuat
sarana transportasi, misalnya sepeda motor, mobil, bus, kereta api, kapal laut,
pesawat terbang, dan lain-lain. Sarana transportasi tersebut sangat efektif dan
efisien dari pada memakai alat transportasi pada zaman dulu, misalnya kuda,
naik kereta kuda atau kapal layar.
2) Dampak
Negatif
Walaupun
iptek memberikan berbagai macam kemudahan/ dampak positif namun iptek juga
memberikan dampak negatif terhadap transportasi dan keselamatan jiwa manusia,
misalnya:
· Timbulnya
pencemaran suara dan pencemaran udara yang bisa menyebabkan perusakan pada
pendengaran.
· Udara
yang kotor dapat menyebabkan polusi udara.
· Berkurangnya
lahan-lahan pertanian yang produktif karena dipakai untuk menampung kebutuhan
akan jasa transportasi, seperti terminal, bandara, atau parkir kendaraan.
· Banyaknya
kendaraan yang berbahan bakar karbon akan menyebabkan peningkatan kadar
karbondioksida pada konsentrasi yang membahayakan.
· Adanya
pesawat berkecepatan tinggi yang menimbulkan kebisingan suara yang mengganggu
pendengaran manusia.
· Banyaknya
kecelakaan transportasi khususnya di indonesia yang menewaskan banyak
penumpang, seperti: pada pesawat Lion Air, terbakarnya
pesawat Garuda, hilangnya pesawat Adam Air, terbakar dan
tenggelamnya KM Senopati, terbakarnya bus, kecelakaan KA, dll.
· Kebocoran
tangki minyak di lautan akan menganggu kehidupan makhluk laut.
· Dengan
memiliki alat transportasi juga dapat mempengaruhi pergaulan remaja, sehingga
menjadi urak-urakkan dan pergaulan bebas.
· Timbulnya
niat jahat untuk menguasai IPTEK dan mengabaikan rasa kemanusiaan yang pada
akhirnya, menimbulkan perselisihan, dll.
Sebagai
akibatnya masyarakat yang hendak melakukan perjalanan menggunakan jasa
transportasi apa saja, yang ada hanyalah rasa takut dan kekhawatiran.
Karena semua jasa transportasi sekarang jelas-jelas dirasakan
sudah tidak aman lagi.
3. Solusi
Untuk memajukan
transportasi khususnya di Indonesia, pemerintah harus menaruh
perhatian besar pada pembangunan infrastruktur transportasi seperti
jalan-jalan, pelabuhan, loket, stasiun, dan bandar udara, serta
membeli alat-alat transportasi yang bagus dan bermutu dari negara lain, agar
tidak terjadi kecelakaan dan mal praktek.Selain membangun berbagai
infrastruktur transportasi, pemerintah kiranya perlu untuk selalu menyediakan
transportasi yang murah dan terjangkau bagi masyarakat di daerah
terpencil/pinggiran, misalnya dengan kebijakan-kabijakan untuk menurunkan harga
BBM, subsidi, melakukan pengawasan ketat terhadap tata
niaga, distribusi dan sebagainya. Selain itu terus berupaya
meningkatkan pelayanan terhadap infrastruktur tersebut, kepada
masyarakat di harapkan memelihara infrastruktur-infrastruktur transportasi
yang telah disediakan oleh pemerintah tersebut
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Perubahan sosial dapat
dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada
masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan
sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, dalam hal ini masyarakat akan
berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan
masyarakat mengalami kemunduran.
Banyak ahli yang mengungkapkan
pendapatnya mengenai perubahan sosial. Diantaranya William F. Ogburn, Selo
Soemardjan, Ferdinand Toennies, Gillin dan Gillin, dan masih banyak ahli
lainnya. Salah satu pandangan yang paling dikenal oleh masyarakat yaitu
pendapat Selo Soemardjan (1962: 379) yang merumuskan perubahan
sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Ada tiga (3) bentuk atau tipe
perubahan sosial. Tipe-tipe tersebut adalah : perubahan lambat dan
perubahan cepat, perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak
dikehendaki, dan perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang
pengaruhnya besar.
Perubahan
sosial yang terjadi di lingkungan saya adalah sebagai berikut : perubahan
jumlah penduduk, perubahan gaya hidup, perubahan mata pencaharian, perubahan
kualitas penduduk, perubahan peraturan, perubahan karena adanya teknologi, dan
perubahan budaya.
- SARAN
Karena masyarakat merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan sosial, maka :
1. Sebaiknya masyarakat mendukung perubahan ke arah kemajuan
dan juga ikut berperan aktif untuk mewujudkan masyarakat yang berkembang untuk
lebih maju.
2.
Walaupun sudah terjadi perubahan
(perkembangan jaman), sebaiknya warga masyarakat tidak melupakan kebudayaan
peninggalan nenek moyang dan sebaiknya melestarikan kebudayaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar